Rabu, 18 Maret 2015

Perubahan Kondisi Masyarakat di Bidang Ekonomi pada Masa Kerajaan Islam, Penjajahan dan Kemerdekaan

Keadaan Ekonomi Kerajaan Islam Di Nusantara Samudra Pasai Kerajaan Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang dibuat 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat. Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju. Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik, dengan lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan Aceh banyak memiliki komoditas yang diperdagangkan diantaranya : 1. Minyak tanah dari Deli, 2. Belerang dari Pulau Weh dan Gunung Seulawah, 3. Kapur dari Singkil, 4. Kapur Barus dan menyan dari Barus. 5. Emas di pantai barat, 6. Sutera di Banda Aceh. Selain itu di ibukota juga banyak terdapat pandai emas, tembaga, dan suasa yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi. Sedang Pidie merupakan lumbung beras bagi kesultanan.[14]Namun di antara semua yang menjadi komoditas unggulan untuk diekspor adalah lada. Produksi terbesar terjadi pada tahun 1820. Menurut perkiraan Penang, nilai ekspor Aceh mencapai 1,9 juta dollar Spanyol. Dari jumlah ini $400.000 dibawa ke Penang, senilai $1 juta diangkut oleh pedagang Amerika dari wilayah lada di pantai barat. Sisanya diangkut kapal dagang India, Perancis, dan Arab. Pusat lada terletak di pantai Barat yaitu Rigas, Teunom, dan Meulaboh Kesultanan CirebonSebagai sebuah kesultanan yang terletak diwilayah pesisir pulau Jawa, Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada perdangangan jalur laut. Dimana terletak Bandar-bandar dagang yang berfungsi sebagai tempat singgah para pedagang dari luar Cirebon. Juga memiliki fungsi sebagai tempat jual beli barang dagangan. Dari artikel yang ditulis oleh Uka Tjandrasasmita, yang dibukukan dalam sebuah buku kumpulan artikel oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta. Dituliskan sebuah artikel yang berjudul “Bandar Cirebon dalam Jaringan Pasar Dunia”, dalam artikelnya terbagi menjadi 3 periode, yaitu: Bandar Cirebon masa pra-islam, Bandar Cirebon masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan islam, dan masa pengaruh kolonial. Kesultanan Demak Dilihat dari letaknya, Kerajaan Demak terletak disebelah utara Pulau Jawa atau dipesisir pantai utara Pulau Jawa.Dengan letak yang begitu strategis dalam jalur perdagangan Nusantara, karena berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian timur.Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang.Letak kerajaan Demak yang strategis, sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim.Pada zaman dulu Demak terletak ditepi pantai Selat Muria yang memisahkan Jawa dari pegunungan Muria.Sampai sekitar abad ke-17 selat cukup lebar dan dalam serta dapat dilayari, sehingga kapal-kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan pintas berlayar melalui Demak terus ke Rembang.Kemudian Demak dapat berkembang menjadi pangkalan yang amat penting, karena pelayaran dunia yang melintang di laut Nusantara dari Malaka ke Maluku dan sebaliknya mesti melalui dan singgah di Bandar Demak. Demak juga merupakan kerajaan agraris. Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah dipedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang.Dengan demikian kegiatan perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara.Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.Pada abad ke-16 demak menjadi pusat penimbunan beras hasil dari daerah-daerah sebelah Selat Muria.Demikianlah akhirnya Demak menjadi pengekspor tunggal hasil beras di daerah lautan Nusantara, ekspor lainnya adalah kain tenun Jawa, terutama kedaerah-daerah Indonesia Timur.Bagi daerah rempah-rempah itu kain tenun Jawa dapat menyaingi tekstil Impor dari India ataupun Cina.Meskipun rempah-rempah dan beras merupakan mata dagangan pokok bagi Demak dibandar-bandar Jawa dan di Bandar dunia Malaka, namun perdagangan antar Asia pun sebagaian besar dikuasai pula oleh Demak. Kesultanan Banten Dalam meletakan dasar pembangunan ekonomi Banten, selain di bidang perdagangan untuk daerah pesisir, pada kawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan. Asumsi ini berkembang karena pada waktu itu di beberapa kawasan pedalaman seperti Lebak, perekonomian masyarakatnya ditopang oleh kegiatan perladangan, sebagaimana penafsiran dari naskah sanghyangsiksakandangkaresian yang menceritakan adanya istilah pahuma (peladang), panggerek (pemburu) dan panyadap (penyadap). Ketiga istilah ini jelas lebih kepada sistem ladang, begitu juga dengan nama peralatanya seperti kujang, patik, baliung, kored dan sadap. Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 pekerjaan pengairan besar dilakukan untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16 000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 000 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30 000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunantebau, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan. Di bawah Sultan Ageng, perkembangan penduduk Banten meningkat signifikan. Tak dapat dipungkiri sampai pada tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah penduduk dan kekayaan yang dimilikinya menjadikan Banten sebagai salah satu kota terbesar di dunia pada masa tersebut Pajang merupakan dinasti atau kerajaan Islam yang berada di pedalaman pertama di Jawa. Dengan demikian, masyarakatnya agraris. Kerajaan pajang memiliki kondisi tanah yang baik dan subur. Oleh karena itu masyarakat pajang mengandalkan hasil pertanian dan perkebunan. Pajang mengalami kemajuan di bidang pertanian sehingga menjadi lumbung beras dalam abad ke-16 dan 17. Lokasi pusat kerajaaan Pajang ada di dataran rendan tempat bertemunya sungai Pepe dan Dengkeng (ke dua-duanya bermata air di lereng gunung Merapi) dengan bengawan solo. Irigasi berjalan lancar karena air tanah di sepanjan tahun cukup untuk mengairi sehingga pertanian di Pajang maju. Di zaman Kerajaan Demak baru muncul, Pajang telah mengekspor beras dengan mengangkutnya melalui perniagaan yang berupa Bengawan Solo. Walaupun Pajang berada di daerah pedalaman akan tetapi kerajaan ini tetap bisa mengekspor beras dan menjadi lumbung padi pada masa itu. Jelas bisa diketahui bahwa sungai Bengawan Solo merupakan salah satu keuntungan tersendiri bagi kerajaan Pajang. Sungai ini dapat mempermudah irigasi terhadap sawah-sawah dan ladang perkebunan. Sehingaa hasil pertaniannya pun bisa jadi lebih maksimal dibandingkan daerah-daerah lain. Dan dari hasil pertanian ini lah masyarakat Pajang dapat berkembang. Akan tetapi kehidupan ekonomi kerajaan Pajang yang terpaku pada kehidupan agraris tidaklah berlangsung lama, karena Pajang kurang begitu bisa menguasai perniagaan yang berbasis laut yang pada saat itu sedang berkembang dengan pesat diwilayah Jawa. Pergantian sifat dari Maritim ke Agraris kurang begitu membuat nama Pajang dapat bersaing dengan Kerajaan Demak yang menjadi wilayah transit para pedagang. Karena Pajang ini berada didaerah pedalaman maka masyarakatnya tidak bisa begitu lihai menguasai wilayah lautan seperti yang dilakukan kerajaan-kerajaan sebelum Pajang. Kesultanan Pasir Jalur perdagangan sungai Kendilo merupakan sungai besar pada zaman mereka, mereka berdagang memanfaatkan arus sungai kendilo dengan pedagang arab dan cina Kesultanan banjar berdagang "lada" sebagai komoditas utama perdagangannya, ekonomi perdagangan lada ini berkembang pesat sehingga masyarakat banjar bisa melakukan ekspor ke negara arab dan cina Kesultanan Pontianak Kesultanan Kadriah berkembang pesat karena didukung dengan adanya jalur pelayaran dan perdagangan yang menyebabkan banyaknya kapal nusantara dan asing yang datang ke pelabuhan tersebut untuk memasarkan berbagai jenis barang dagang. Di antara jenis barang yang dimaksud adalah: berlian, emas, lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, gambir, pinang, sarang burung, kopra, lada, kelapa, dan sebagainya. Proses ini juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat yang kemudian banyak mengembangkan kegiatan ekonomi, pertanian, dan perdagangan Kesultanan Kadriah berkembang pesat karena didukung dengan adanya jalur pelayaran dan perdagangan yang menyebabkan banyaknya kapal nusantara dan asing yang datang ke pelabuhan tersebut untuk memasarkan berbagai jenis barang dagang. Di antara jenis barang yang dimaksud adalah: berlian, emas, lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, gambir, pinang, sarang burung, kopra, lada, kelapa, dan sebagainya. Proses ini juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat yang kemudian banyak mengembangkan kegiatan ekonomi, pertanian, dan perdagangan. Masa Penjajahan Belanda a. Perluasan penggunaan lahan Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa penjajahan. Bangsa kalian telah memiliki teknologi turun temurun untuk mengembangkan berbagai teknologi pertanian. Pada masa penjajahan, terjadi perubahan besar dalam perkembangan perkebunan di Indonesia. Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga melibatkan perusahaan. Banyak sekali peninggalan masa Hindia Belanda Pada masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan banyak perusahaan asing yang menanamkan investasi di Indonesia. Berhektar-hektar hutan dibuka untuk pembukaan lahan perkebunan. Apakah kamu menemukan bekas-bekas perkebunan yang dahulu dikuasai Belanda? b. Persebaran penduduk dan urbanisasi Kamu tentu masih ingat dengan Politik Etis yang terdiri dari irigasi, transmigrasi, dan edukasi. Sejarah transmigrasi Indonesia terutama terjadi pada akhir abad XIX. Tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan Kalimantan. Bagi kamu yang tinggal di beberapa daerah di Sumatra, mungkin dapat menelusuri sejarah keluargamu atau teman-temanmu. Mungkin sebagian dari mereka memiliki garis keturunan dari Jawa. Pembukaan perkebunan pada masa Kolonial Barat di Indonesia telah berhasil mendorong persebaran penduduk Indonesia. Persebaran penduduk yang pada umumnya dari Jawa ke luar Jawa, hingga sekarang di samping memiliki dampak sosial juga memiliki dampak ekonomi yang positif. Semula tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan Kalimantan, namun sekarang sebagian besar transmigran tidak lagi menjadi tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan. Mereka dapat menggarap lahan dengan tanaman yang produktif seperti kelapa sawit, coklat, kopi, dan lain sebagainya. Dari aktivitas tersebut mereka dapat meningkatkan kondisi ekonominya. Di samping itu hasil produksi mereka telah dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya masyarakat di lingkungan sekitar, namun sudah menjadi komoditas ekspor. Munculnya berbagai pusat industri dan perkembangan berbagai fasilitas di kota menjadi daya dorong terjadinya urbanisasi. Urbanisasi terjadi hampir di berbagai daerah di Indonesia. Daerah yang awalnya hutan belantara menjadi ramai dan gemerlap karena ditemukan tambang. c. Pengenalan tanaman baru Pengaruh pemerintah Kolonial Barat dalam satu sisi memiliki pengaruh positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia. d. Penemuan tambang-tambang Pembukaan lahan pada masa Kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX. Coba kamu cari pertambangan yang terdapat di lingkungan provinsimu! Dapatkah kamu mencari sejarah pertambangan tersebut? Apakah ada hubungan pertambangan tersebut dengan penjajahan Bangsa Barat? e. Transportasi dan komunikasi Pada zaman penjajahan Belanda banyak dibangun jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat. Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia. Kamu tentu masih ingat bagaimana proses pembangunan jalur Anyer Panarukan yang dibangun pada masa Pemerintah Daendels. Satu sisi pembangunan tersebut menimbulkan kesengsaraan rakyat, terutama akibat kerja paksa. Disisi lain pembangunan jalur tersebut telah mempermudah jalur transportasi dan komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Pembangunan rel kereta api juga dilakukan di berbagai daerah Jawa dan Sumatra. f. Perkembangan kegiatan ekonomi Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa pemerintah kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang bukan hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa pemerintah Kolonial Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah ekspor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi mengalami perkembangan, dilihat dari kualitas proses produksi dari tradisional ke teknologi modern. Dilihat dari hasil produksinya terlihat ada peningkatan kualitas. Dilihat dari distribusi juga mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari aktivitas distribusi yang pada awalnya hanya dilakukan antar daerah kemudian meningkat menjadi antar negara. Hal ini tampak dari peningkatan aktivitas ekspor-impornya. Sedangkan dilihat dari aktivitas konsumsi, masyarakat dapat menikmati hasil produksi dengan kualitas yang lebih baik. g. Uang sebagai Alat Pembayaran Jasa Untuk memahami perubahan masyarakat Indonesia di masa penjajahan, dapat dilihat dari perubahan penggunaan uang sebagai sarana tukar menukar. Pada masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa Barat, biasanya masyarakat melaksanakan aktivitas sehari hari secara bergotong royong. Misalnya dalam mengerjakan sawah, setiap kelompok penduduk akan mengerjakan secara bersama dari sawah satu ke sawah lainnya. Pada masa pemerintah Kolonial Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Masa Penjajahan Jepang Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan sangat besar. Dilihat dari segi ekonomi, Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia untuk kepentingan pengembangan aktivitas ekonominya. Di samping sebagai penyedia bahan baku, Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara Sekutu. Bahkan dampaknya hingga sekarang, Indonesia menjadi konsumen besar bagi Jepang. Selain itu Jepang harus menggalang kekuatan pasukannya, dan mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia. a. Tenaga Kerja pada Masa Pengerahan Romusha Jepang melakukan rekrutmen anggota Romusha yang bertujuan untuk mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang. Anggota-anggota Romusha dikerahkan oleh Jepang untuk membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Jumlah Romusha paling besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai di Malaya, Burma, dan Siam. Sebagian besar Romusha adalah penduduk yang tidak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja paksa ini karena rasa takutnya kepada Jepang. Pada saat mereka bekerja sebagai romusha makanan yang mereka dapat tidak terjamin, sehingga kesehatan mereka buruk, sementara pekerjaan sangat berat. Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat Romusha. b. Eksploitasi Kekayaan Alam Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia. Pengerukan kekayaan alam, dan harta benda yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam daripada pengerukan yang dilakukan oleh Belanda. Semua usaha yang dilakukan di Indonesia harus menunjang semua keperluan perang Jepang. Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda, dan mengawasi secara langsung seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas. Rakyat wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang memanfaatkan Jawa Hokokai, dan intansi-instansi pemerintah lainnya. Keadaan inilah yang semakin menyengsarakan rakyat Indonesia. c. Kemunduran dalam bidang ekonomi Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di Indonesia. Pemutusan hubungan dengan perdagangan dunia, mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari. Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian, sehingga rakyat mengusahakan sendiri. Pakaian terbuat dari benang gono menjadi tren masyarakat masa pendudukan Jepang. Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa. Nah, apakah kamu pernah mendengar pajak. Tentu jawabnya iya, karena bapak/ibu kalian memiliki tanggung jawab membayar pajak, seperti: pajak kendaraan sepeda motor, mobil, pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya. Apa yang kalian ketahui tentang pajak? Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata pajak? Pajak adalah iuran (pembayaran) wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara berdasarkan UU. Pajak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Di mana terdapat sistem pemerintahan pasti kemudian muncul pajak. Membayar pajak adalah wajib bagi seorang wajib pajak. Bayarlah pajak tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku! Jujurlah dalam membayar pajak, karena hasil pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai pembangunan. Kondisi Perekonomian Pasca Pengakuan Kedaulatan Sejak memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda, bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan akibat ketentuan-ketentuan dalam Konferensi Meja Bundar, situasi politik yang belum stabil, dan adanya kenyataan bahwa perusahaan swasta besar dan bank pada saat itu masih dikuasai oleh orang-orang Belanda. Untuk mengatasi krisis, Kabinet Sukiman (1951–195) menjalankan kebijakan nasionali sasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Nasionalisasi dapat diartikan sebagai tindakan untuk menjadikan sesuatu kekayaan milik asing menjadi milik negara. Kebijakan nasionalisasi De Javasche Bank dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang nasionalisasi De Javasche Bank Nomor 24 Tahun 1951. Sebelumnya, pemerintah telah memberhentikan Presiden De Javasche Bank, Dr. Howink dan mengangkat Mr. Syafrudin Prawiranegara. Nasionalisasi De Javasche Bank melengkapi kepemilikan pemerintah terhadap bank-bank peninggalan Belanda. Sejak tahun 1950 bangsa Indonesia mulai meninggalkan sistem perekonomian kolonial dan menggantinya dengan sistem ekonomi nasional. Pelopor perokonomian nasional adalah Drs. Moh. Hatta yang menyatakan bahwa ekonomi bangsa Indonesia harus dibangun oleh bangsa Indonesia sendiri dengan asas gotong royong. Pemikiran untuk menyusun perekonomian nasional dilanjutkan oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Beliau menyatakan bahwa dalam alam kemerdekaan perlu diada kan kelas pengusaha melalui Gerakan Benteng. Pada hakikatnya, Gerakan Benteng merupakan kebijakan untuk melindungi pengusaha-pengusaha pribumi karena desakan pengusaha kuat bermodal besar yang berasal Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka dari golongan nonpribumi. Para pengusaha pribumi mendapat lisensi (semacam hak istimewa) dalam dunia bisnis. Dalam waktu tiga tahun, yaitu pada tahun 1950–1953 telah ada tujuh ratus pengusaha yang memperoleh kesempatan itu. Setelah berjalan beberapa tahun ternyata Gerakan Benteng belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kaum pribumi tidak banyak memiliki pengalaman bisnis, bahkan para pemegang lisensi banyak yang menjual lisensi yang diperolehnya kepada pengusaha asing terutama Cina. Sumber: damaruta.blogspot.com dari sooal.blogspot.com

Senin, 25 Juli 2011

Ketika Bunga Bicara !

Ketika Bunga Bicara !

Pagi yang cerah, dengan semburat mentari di ufuk pagi menghangatkan jiwa-jiwa kita. Disepanjang jalan kota tampak berbeda, terlihat meriah dengan spanduk dan umbul-umbul warna-warni bertuliskan ucapan selamat untuk para guru.

Yah, hari ini tanggal 24 November, adalah hari ulang tahun PGRI ( persatuan Guru Republik Indonesia ). Para guru mengenakan baju PGRI-nya, terlihat sangat bersahaja. Saat sarapan pagi bersama, seorang guru Bu imah bercerita dengan berkaca-kaca seraya mengenang para gurunya terdahulu, yang telah menorehkan kenangan tak terlupakan untuk murid-muridnya. Bukan hanya kenangan biasa, kenangan akan ilmu dan pengajaran yang diberikan dengan cinta kasih mereka. Para guru yang sekarang berdiri didepan murid-muridnya, adalah murid-murid kecil puluhan tahun yang lalu. Yang merasakan ’nikmat’ pengajaran dari sebuah sistem pendidikan masa lalu.

Sebelum mengikuti proses belajar mengajar di kelas, kami para guru dan murid-murid SD Sains Tahfidz Islamic Center Madinatul Ulum, berkumpul di lapangan untuk mengadakan upacara memperingati HUT RI. Terlihat dilapangan siswa-siswa sudah berbaris dengan rapi, ditangan mereka ada buket bunga warna-warni. Mereka tampak begitu sibuk dengan bunga ditangannya.

Begitu upacara usai, anak-anak berbaris rapi dan bersalaman dengan para guru sambil memberikan bunga kepada guru yang mereka inginkan. Momen ini sangat berarti buat para guru. Anak-anak yang polos akan memberikan bunga pada guru yang paling disukainya. Kami jadi berfikir dan menerawang ketika kami mengajar dikelas.....Apakah yang sudah kita berikan ? Sudahkah kenyamanan menemani prose belajar mereka.

Anak-anak akan sangat jujur ...walau tanpa kata, bunga itu sudah mewakili hatinya. Namun, Bapak dan ibu guru jangan bersedih ketika bunga yang sampai ditangan tak seberapa. Kita harus melihat ke depan dan memperbaiki interaksi kita dengan murid. Memberikan segenap cinta kita untuk mengiringi proses belajar mereka.

Selamat untuk guru-guru yang mendapatkan banyak bunga.....cinta kita telah mendapat balasan berupa cinta yang lebih besar dari murid-murid kita. Amanah besar yang harus kita jaga...menjadi teladan terbaik buat mereka.

Bunga-bunga itu akan senantiasa menghiasi kelas-kelas kita, ketika kita pandang terbayanglah wajah murid-murid tercinta. Wajah yang akan menjadi calon-calon pemimpin negeri ini. Untuk mereka, berikanlah yang terbaik. Mengajar dengan penuh cinta, ketulusan dan kesabaran. Ya Allah..jadikanlah murid-murid kami bunga-bunga yang bermekaran ditaman hati para guru....!

Minggu, 18 Juli 2010

Become the Real english teacher !


Hmmm..... semester 1 tahun 2010 / 2011 ini ada kejutan buat saya, what's fact ?

Ada ssm masuk dari ibu kepala sekolah tercinta, ..."Bu nis, kerumah ya ibu mau ketemu..ada hal penting yang ingin ibu bahas !"

Akhirnya malam hari saya meluncur kerumah ibu, dibela-belain menginap..hmm ada apa ya?
Ibu menyampaikan bahwa sekolah belum mendapat guru bahasa inggris, dan beliau berharap saya ...si guru IT ini mau menjadi guru Bahasa Inggris juga. So, What ??????
Hmmmm kepala saya langsung pening...lha gimana, wong dah lama ga ngajar bahasa inggris kok..!! dah gitu ini kan dah mau masuk sekolah, semua rencana pembelajaran saya untuk IT sudah siapp. Itu berarti ketika mengajar bahasa inggris saya harus mulai menyiapkan semuanya dari ...nol..!!!

Terbayang semua kesulitan didepan mata....mu nolak ga enak, karena menurut pak hotma, pak rasyid saya mampu untuk mengajar english. Agak tersanjung juga sih, tapi......mulaidah signal excuse muncul dalam benak he he.

Namun,...rasanya rindu juga ya mengajar english, rinduuu banget. dah lama ga ngajar..lumayan lah buat dinamika. Hmmm terima jangan...terima jangan ???? terima aja deh...tapi dengan sayarat saya milih sendiri kelasnya, sok banget ya he he.
Kemudian saya, pak azis ( english teacher ) dan mrs kun rapat dirumah ibu. rebutan nentuin kelas sampai lama....akhirnya...I'll teach for grade 4....

Englisah I'm coming...teman-teman guru tentu pada ketawa he he..akhirnya trun gunung juga mrs nisa...!!
Saya akan buktikan walau bukan jurusan bahasa ingris saya bisa mengajar dengan baik..Let's see...!!!

Rabb..berkahilah...dan mudahkanlah....ingin memberikan pengajaran terbaik buat anak-anak 100% BISA. ....BISMILLAH..and wish me luck

Senin, 09 November 2009

Ilma, Si Lembut Hati


Ilma, ketika menyebutkan namanya yang terbayang adalah sosok imut, lembut, dengan senyum keibuan. Seorang gadis kecil yang duduk di kelas 3 SD. Ilma murid yang sangat cerdas dan baik hati. Tingkah lakunya santun, tutur katanya juga sopan. Tak heran, jika banyak guru, dan teman-temannya sayang padanya.

Baru-baru ini Ilma mewakili sekolah kami dalam kompetisi matematika terbuka dari sakamoto. Lomba ini diikuti 900 an peserta dari seluruh propinsi Riau. Dengan persiapan yang sebentar, berangkatlah 7 siswa kami dengan didampingi guru matematikanya bu dini dan bu imah, serta ibu kepala sekolah bu kun. Karena sekolah kami sangat jauh dnegan lokasi lomba, maka rombongan pun menginap di pekanbaru.

Alhamdulillah Ilma menjadi pemenang harapan 1 pada lomba tersebut. Bu kun kepala sekolah kami sangat bahagia, karena ini lomba pertama yang diikuti untuk sekala propinsi. Dan ilma telah mengharumkan nama sekolah kami yang masih baru. Pihak panitia pun mengukapkan apresiasi kekaguman mereka utnuk sebuah sekolah baru, yang bsia bersaing. Bu kun pun menjawab :
” Ini adalah kerja keras didikan para gurunya......”, ungkap ibu bijak.

Yah...Ilma menjadi sosok teladan buat teman-temannya. Saya pun teringat ketika ada tugas PR TIK, dan ia yang sudah megerjakan namun terlupa tidak membawa sama dengan beberapa temannya yang lain. Saya memang tidak memberikan hukuman, namun dengan nada yang tegas mengingatkan anak-anak utnuk mebawa tugasnya pertermusn berikutnya. Saya pandang ilma....terlihat matanya ebrkaca-kaca......sangat seidh. Dia sedih menyadari dirinya ditegur, padahal selama ini dia selalu beruasaja melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.

Itulah ilma...hatinya sangat lembut......teruslah berprestasi ya nak.....! kami para guru akan senantiasa mendukungmu......

Ummi, Kakek ’di instal’ ulang saja...!




Kalau mengingat murid saya Farhan, saya jadi rindu. Farhan yang termasuk kategori anak autis. Mengikuti pembelajaran di sekolah umum, bukan sekolah khusus untuk anak autis. Saya faham kalau orang tuanya ingin agar anaknya bisa bergaul dengan teman-temannya yang normal. Untuk kategori anak autis, Farhan termasuk anak yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Walau tatapan matanya masih selalu tidak fokus.

Farhan anak yang sangat baik, dia tidak pernah berbuat nakal atau usil pada temannya. Dia baru akan bereaksi kalo ada dari teman-temannya berlaku tidak adil atau nakal padanya.

Seperti anak autis lainnya...yang sering melakukan segala sesuatu sesuai sistem. Farhan pun demikian. Jika ada satu rutinitas yang disukainya, maka aktivitas itu harus berulang di hari selanjutnya. Apa sih yang di sukai Farhan ? Ternyata Farhan suka sekali hal-hal yang berbau komputer. Tak heran, pelajarn TIK menjadi pelajaran favoritnya. Farhan tak pernah absen untuk mengikutinya.

Farhan juga mempunyai kebiasaan, pergi ke lab komputer sebelum pulang kerumahnya. Awalnya saya mengira, Farhan akan berbuat sesuatu dengan komputer-komputer kami, karena dia ’gemas’. Namun, yang kami lihat dia hanya berjalan berkeliling ruangan sambil memeriksa komputer ynag belum rapi dan masih menyala. Dia akan membantu saya dengan senang hati dan mematikan komputer yang tidak digunakan. Setelah memastikan kondisi lab beres, Farhan baru mau diajak pulang kerumahnya. Dan itupun kalau farhan sudah bertemu dengan kami guru TIK nya. Ketika saya tidak ada di lab, Farhan akan mencari saya sampai ketemu. Setelah ketemu...ya sudah...dia pun langsung pergi.

Farhan....mengenangmu...makin ibu rindu......

Suatu saat kami dapat kabar kalau kakek Farhan meninggal, sehingga dia tidak masuk sekolah. Esoknya, ketika disekolah, Ummi Farhan bercerita tentang Farhan ketika melihat kakeknya sudah meninggal. Farhan terus berkomentar seperti ini :
” Ummi,.....kakek di install aja lagi.....sama Bu Nisa ”, katanya dengan sungguh-sungguh.

Itulah farhan,...yang suka sekali dengan dunia IT, perkataannya pun bercampur dengan istilah komputer ketika ingin menyampaikan sesuatu. Mungkin farhan ingat...ketika komputernya mati karena rusak softwarenya, kami menginstall ulang komputernya. Waktu itu memang farhan bertanya :
” Ada apa dengan komputernya ?”, tanyanya.
Saya jawab : ” Komputernya mati nak, rusak harus diinstall dulu ya ...”

Farhan-farhan.........semoga Allah menuntunmu untuk belajar lebih banyak. Dan Kau menemukan guru yang bisa membimbingmu untuk meraih cita-citamu... walau kau Austis, tapi ibu tahu kau mampu......

Kabur Ke hutan

Pagi itu kami sibuk mempersiapkan diri, menyambut murid baru kami kelas 1 yang akan belajar TIK. Kami mempersiapkan slide dan media perkenalan yang spesial untuk murid-murid kami. Kami menggunakan ruang AVA, yang dilengkapi LCD dan tempat duduk yang kondusif.

Kelas 1 Ibnu sina masuk ke ruang dengan ceria.....kamipun tak kalah semangat menyambut mereka. Semua fokus menyimak perkenalan dengan alat multimedia....semua suka dan bersemangat. Untuk lebih mengakrabkan suasana, kami bagi siswa menjadi dua kelompok. Kelompok putra dan kelompok putri. Kelompok putra di handle oleh Pak akhsin, dan yang putri sama saya. Kamipun duduk melingkar per kelompok.

Anak-anak antusias mengikuti game perkenalan kami, sambil bernyanyi ceria. Tak ada permaslahan dari kelompok putri, anak-anak sangat manis dan tertib. Namun, tidak begitu halnya dengan kelompok putra. Ada satu anak yang sangat ’unik’, namanya Daffa. Daffa agak sulit diajak tertib dan duduk. Sehingga pak akhsin memberikan hukuman padanya untuk berdiri diluar ruang. Nampaknya, hukuman buat daffa tidak tepat. Maklum, pak akhsin mungkin hanya spontan memberikan hukumannya. Sekedar gertak sambel.....

Mendengar disuruh keluar, daffa pun langsung keluar dengan senang hati. Pak akhsin mengira, daffa akan menyadari kesalahannya. Namun....no...no...... apa yang dilakukan daffa diluar ? daffa malah berlari menuju arah hutan. Sekolah kami dipinggir hutan. Sontak saja, wali kelas yang mengamati pembelajaran jadi berlarian mengejar daffa. Jadilah kejar-kejaran begitu seru..karena daffa sangat gesit. Ibu guru wali kelasnya terligat terengah-engah, pak akhsin yang akan ikut mengejar tidak bisa meninggalkan muri-murid yang lain.

Berkat kerja keras wali kelasnya...akhirnya daffa bisa dicegah untuk sampai hutan. Ternyata, tidak selamanya hukuman itu tepat sasaran. Memang, harus difikirkan dengan betul, ketika seorang guru menjatuhkan hukuman untuk muridnya. Jangan malah menjadi senjata makan tuan he he ......

Daffa sebenarnya anak yang sangat cerdas, namun entah kenapa daffa sangat moody. Dia juga tidak bisa dipaksa untuk kut aturan,..seakan-akan dia yang paling berhak akan dirinya sendiri. Dia yang akan memutuskan mau belajar / tidak.... walau sikapnya sering membuat para guru kelimpungan, karena tidak berhasil mengajak daffa ikut kelasnya untuk belajar. Pun demikian di IT, karena pernah dihukum...Daffa jadi tidak mau belajar IT. Dia pun hanya berlalu lalang didepan Lab. Kalau kami ajak dia tak mau. Dua kali pertemuan IT terlewatkan. Dan kami tak ingin menyerah untuk membujuknya. Dengan metode kelembutan dan diskusi...kami mencoba memberikan ruang pengharagaan untuknya. Kami minta daffa memimpin barisan sebelum masuk lab. Dengan senang hati diapun menurut.

Didalam pun ketika proses belajar... kami tak terlalu memaksakan daffa untuk setertib temen yg lain. Cukuplah untuk sementara daffa mau tetap di kelas. Pelan-pelan kami ajak ngobrol..... kami tempatkan dia sebagai contoh ketertiban. Alhamdulillah dia suka.

Sekarang, kami tidak pernah kehilangan daffa lagi karena ’kabur’ kehutan. Walau terkadang sikap moody nya masih muncul, namun daffa tetap mau belajar. Itu yang terpenting. Semoga ....kami bisa menjadi guru yang baik buat daffa. Yang mengerti apa yang sedang dia inginkan..dan bagaimana mengajar dengan membuat daffa nyaman dan betah. Dan memang....kami harus kreatif untuk mengajar, karena kalo tidak...daffa akan mulai ’iseng’ lagi dan bisa-bisa kabuuuur...... he he he

Thanks daffa...darimu kami belajar......!

Kamis, 05 November 2009

Sadira, Gadis kecil dalam gendongan

Sadira namanya....gadis kecil kelas SD 2 Ar Razi ditempatku mengajar. Gadis kecil yang manis dan imut. Suatu pagi aku melihatnya yang pertama kali, disudut sekolah. Sebagai guru baru aku belum begitu mengenal siswa-siswaku. Ku lihat wali kelasnya sedang menunggui sadira menangis.

Akupun mendekat, dan menawarkan bantuanku pada Pak Lucky gurunya. Dengan senang hati pak lucky menerima. Aku coba elus punggung sadira, dan menanyakan apa yang membuatnya bersedih :
” Sadira sayang....sedang sedih ?, bisa berbagi cerita dengan ibu ?” kataku dengan lembut.
Namun, bukannya berhenti menangis..tangisannya makin kencang.

Usaha kami membujuk tidak membuahkan hasil, usut punya usut ternyata..sadira bertingkah seperti ini dari kelas 1. Dia selalu menangis dipagi hari, dan berangkat ke sekolahpun harus setengah dipaksa bahkan sambil digendong. Hmmmm..... dan yang lebih unik lagi, tangisnya akan berhenti sendiri setelah kira-kira 2 jam-an. Dan sadira akan langsung bergabung dengan temannya belajar, seolah tak terjadi apa-apa. Atau menyisakan gurat sedih diwajahhnya. Dia mengikuti pelajaran seperti biasa dan tertawa. Benar saja, ketika giliran belajar bersama ku disiang harinya, sadira is nice girl.. so, ada cerita apa dibalik karakternya yang begini ?

Pak Seno, guru senior bercerita padaku... bahwa sadira dibesarkan dilingkungan yang sangat melimpah kasih sayang. Sehingga membuatnya sangat nyaman berada dirumah. Ketika akhirnya sadira harus bersosialisasi keluar, masuk dunia sekolah yang lengkap dengan dinamikanya. Sadira tak siap, dan selalu menangis jika meninggalkan rumah. Bahkan ’perpisahan’ pagi hari ketika dia diantar dan diserahkan ke sekolah, menjadi perpisahan yang sangat memilukan untuknya. Tangisannya sangat sedih........

Pernah suatu saat....ketika diantar ke sekolah pagi hari, sadira terus menangis....ketika ayahnya hendak meninggalkannya, sadira makin kencang tangisnya. Ayahpun berbalik dan bertanya :
” Sadira sayang, kenapa nak ? di sekolah ada Bapak Ibu Guru, tenanglah..” Kata Ayah mencoba menenangkan putrinya. Ayah kira sadira seperti biasa ketakutan.
Sadira menjawab sambil berlinangan air mata : ” Ayah kurang 1 kali menciumku dipipi kiri....Huaaa aaaaaa ”.

Kami yang mendengar menjadi geli.....sampai jumlah ciuman orang tuanyapun dia hitung. Dan kalau kurang....dia akan sangat sedih. Sadira...sadira...gadis unik.....sampai kapan kau mau berbagi perasaan dengan kami ? Guru-guru tercinta yang siap menjadi orangtuamu disekolah.....dan memberikan kasih sayang yang kau butuhkan.....